Kamis, 11 November 2010

Kalimat Dasar dalam Bahasa Indonesia

Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar maka kita harus ketahui yaitu unsur-unsur yang ada untuk membuat suatu kalimat yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Indonesia biasanya digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek atau Subjek, Predikat, Objek, Keterangan)

* Unsur-unsur Kalimat

* Pola dasar Kalimat

Pertama-tama kita bahas terlebih dahulu tentang Unsur-unsur yang ada untuk membuat sebuah kalimat.

Biasanya sebuah kalimat itu memiliki Subjek, Predikat dan Objek juga bisa ditambah dengan unsur lain seperti Keterangan.

* Unsur-unsur Kalimat

1. Subjek dalam kalimat Bahasa Indonesia biasanya adalah seseorang yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Dalam kalimat subjek bisa berupa nama seseorang. Misalkan: Ani, Budi, Ibu, dll.

2. Predikat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Misalkan: menulis, membaca, memasak, dll.

3. Objek adalah sesuatu yang digunakan oleh suatu subjek. Misalkan: buku, telepon, tv, radio, dll.

4. Keterangan disini dapat berupa keterangan tempat, waktu atupun alat bantu.

* Pola Dasar Kalimat

1. Kalimat Tunggal
Kalimat yang hanya terdiri dari unsur inti (S, P) atau satu klausa saja. Tidak menggunakan konjuktor atau kata penghubung dalam kalimat tsb.
Contoh:
• Ayah seorang guru SMP.
• Guru bahasa Inggris disekolahku akan melawat ke Amerika Serikat.
• Ibu sakit.
Ketiga contoh di atas masing-masing hanya mengandung satu klausa saja. Pada contoh kedua, pola kalimat tersebut diperluas namun tidak sampai membentuk pola kalimat baru.
2. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan keduanya saling bergantung atau sama derajatnya, biasanya terdapat konjuktor/kata penghubung misalnya dan, atau, dan lain sebagainya.
Contoh:
• Ayah membaca buku, Ibu memasak di dapur.
• Tuti tidak senang bernyanyi, tetapi ia senang musik.
• Rudi tidak saja melihat, bahkan ia yang pertama kali menolong korban itu.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan salah satu unsurnya menjadi bagian dari unsur yang lain.
Contoh:
• (Karena) ibu sakit, ayah memasak.
• Toni datang (ketika) saya sedang mandi.
• (Walaupun) orangya melarang, ia tetap berangkat.
Keterangan :
1. Klausa yang dilekati konjungsi dinamakan anak kalimat, sedang yang tidak dilekati dinamakan induk kalimat.
2. Perbandingan pola kalimat berdasarkan jenis kata atau fungsi dapat anda ingat pola dasar kalimat bahasa Indonesia.
Sebuah kalimat tunggal terdiri satu rangkaian unsur inti (S, P). Perluasan dari kalimat tunggal biasanya tidak melampaui batas (S, P) atau tidak membentuk pola kalimat baru.

Cara menentukan kalimat inti dari kalimat perluasan sebagai berikut :
Orang yang tinggi besar itu sama sekali bukan tetangga pamanku.
Kalimat intinya: Orang itu pamanku.
Ia berlari dengan cepat agar tidak terlambat.
Kalimat intinya: Ia berlari.

Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa gatra/jabatan kalimat terbagi sebagai berikut:
- Gatra inti: Subjek dan Predikat
- Gatra tambahan: Objek (tambahan erat), Keterangan (tambahan longgar).
Dengan demikian penentuan kalimat inti segera dapat diketahui dengan mengambil Subjek dan Predikat intinya.

Adapun ciri-ciri kalimat inti adalah sebagai berikut :
• bersusun S/P
• terdiri atas dua kata (S bisa ditambah ini, itu)
• kalimat berita
• positif
Dari dua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat inti dari kalimat perluasan adalah rangkaian dari subjek inti (yang dipokokkan) dengan predikat inti (yang menerangkan pokok).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar